__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta — Pemilik Persikad 1995, Abdullah Alatas, meminta PSSI memberikan sanksi tegas terhadap pemain yang melakukan tindakan tidak sportif di lapangan. Hal ini menyusul cedera serius yang dialami pemain sayap Persikad, Bil’Asqan Hi Tenang, dalam pertandingan lanjutan Championship 2025/2026 melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/10).

Insiden terjadi ketika Bili sapaan akrab Bil’Asqan terjatuh dan kolaps usai duel udara dengan bek PSPS, Jeferson Sousa. Pemain tersebut langsung mendapatkan pertolongan dari tim medis dan segera dibawa untuk penanganan lebih lanjut. Setelah melalui observasi, kondisi Bili kini dilaporkan sudah lebih baik.

Abdullah Alatas mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya insiden tersebut, terutama karena berpotensi membahayakan keselamatan pemain.

“Insiden yang menimpa Bili adalah peristiwa yang sangat serius dan mengancam nyawanya,” ujar Abdullah dalam keterangannya. “Namun bagi kami, kesehatan Bili jauh lebih penting dari apa pun, termasuk prestasi di lapangan,” tambahnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab klub, Abdullah menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan dan pemulihan Bili akan ditanggung sepenuhnya oleh Persikad.

“Kami berkomitmen penuh menanggung tanggung jawab secara finansial maupun praktik penanganan kondisi Bili. Klub akan mendampingi seluruh proses rehabilitasi hingga ia pulih sepenuhnya,” tuturnya.

Melalui pernyataan ini, Persikad juga mendorong PSSI untuk melakukan evaluasi dan menegakkan disiplin agar insiden serupa tidak kembali terulang. Abdullah berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh pemain agar selalu menjunjung tinggi nilai sportivitas dan keselamatan di atas ambisi kemenangan.

Tags:
Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie