__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengajak masyarakat—terutama para orang tua—untuk memanfaatkan bulan Ramadan 1446 Hijriah sebagai momen untuk memperkuat interaksi keluarga dan mendampingi anak-anak dalam mengakses informasi di ruang digital.

Seruan ini disampaikan Menkomdigi dalam deklarasi Gerakan Ramadan Ramah Anak yang berlangsung di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Jakarta, pada Rabu (5/3/2025).

Menkomdigi menekankan pentingnya peran orang tua dalam memantau aktivitas anak di dunia digital.

“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya ayah dan bunda, untuk memanfaatkan waktu di bulan suci Ramadan dengan baik bersama keluarga dan anak-anak tercinta. Jadikan keluarga sebagai teladan bagi anak-anak kita, dan dampingi mereka dalam mengakses informasi,” tutur Meutya.

Ia mengingatkan bahwa ruang digital tidak memiliki batasan, sehingga diperlukan diskusi aktif antara orang tua dan anak tentang informasi yang diterima.

“Ajak anak-anak berdiskusi tentang informasi yang mereka dapatkan, karena saat ini informasi tidak terbatas dan memiliki risiko tersendiri bagi anak,” imbuhnya.

Momentum Ramadan untuk Pendidikan dan Keteladanan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, turut mengajak seluruh pihak memanfaatkan bulan Ramadan 2025 untuk memulai berbagai kebiasaan baik, termasuk dalam hal pendidikan dan keteladanan bagi anak.

“Mari kita manfaatkan momentum bulan Ramadan ini untuk memulai hal-hal yang lebih baik. Mendidik dan memberikan teladan kepada anak, agar anak-anak Indonesia semakin berkarakter, berbudi pekerti luhur, serta cerdas dan inovatif,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengajak masyarakat—khususnya orang tua—untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dan interaksi dengan anak selama Ramadan.

“Mari kita tinggalkan gawai sejenak, minimal satu jam, untuk memaksimalkan interaksi dengan anak-anak. Lakukan ibadah bersama keluarga seperti salat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, mendongeng kisah-kisah Rasulullah, dan mendengarkan cerita anak tentang hal baik yang mereka lakukan hari itu,” ajaknya.

Peran Orang Tua dalam Membentuk Generasi Emas
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Wihaji, menegaskan perlunya perhatian penuh orang tua dalam membimbing anak.

“Ayo, orang tua ajak anaknya ngobrol. Kalau sudah ngobrol dan saling menyayangi, interaksi dengan anak akan semakin erat. Semoga di bulan Ramadan ini, ibu dan bapak bisa lebih banyak berkomunikasi dengan anak-anaknya, di mana pun mereka berada,” tuturnya.

Wihaji juga mengingatkan bahwa anak-anak adalah generasi emas penerus bangsa yang harus dibina dengan baik agar kelak menjadi pemimpin Indonesia yang berkarakter dan berkualitas.

Acara deklarasi Gerakan Ramadan Ramah Anak tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti, Menteri Agama Nazaruddin Umar, serta Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) Anto Mukti Putranto. Melalui gerakan ini, pemerintah berharap seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan ramah anak, khususnya di bulan Ramadan, dengan fokus pada pengasuhan, literasi digital, dan penguatan interaksi keluarga.

Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie