__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong pelaku bisnis waralaba untuk berpartisipasi dalam program business matching guna mendongkrak rasio kewirausahaan nasional yang saat ini masih berada di angka 3,4%.

"Kami telah mengajak Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) untuk berpartisipasi dalam program business matching bulan Mei mendatang," ujar Budi dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (26/4).

Dalam laman antaranews.com, menurut Mendag, model bisnis waralaba menawarkan kemudahan bagi UMKM karena tidak perlu membangun sistem dari awal. "Dengan franchise, pelaku usaha bisa langsung menjalankan bisnis dengan sistem yang sudah teruji," jelasnya.

Budi menekankan pentingnya peningkatan rasio kewirausahaan hingga 10-12% sebagai syarat menjadi negara maju. "Mayoritas UMKM kita masih bersifat survival dengan manajemen sederhana. Waralaba bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas usaha," tambahnya.

Program business matching yang difasilitasi Kementerian Perdagangan bertujuan mempertemukan pelaku UMKM dengan pembeli potensial dari luar negeri. Selama ini, program ini lebih banyak diikuti produsen barang, sementara sektor jasa seperti waralaba belum banyak terlibat.

"Kami ingin pelaku franchise memanfaatkan kesempatan ini untuk ekspansi ke pasar ASEAN sebagai langkah awal," tegas Budi.

Septo Soepriyatno, Direktur Bina Usaha Perdagangan, menyatakan bahwa bisnis waralaba memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Model kemitraan ini efektif untuk mengembangkan usaha sekaligus memperkuat ekonomi," pungkasnya.

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie