__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Ternate - Prihal maraknya kasus pemukulan peserta didik terhadap gurunya. Perlu adanya kesadaran dari semua pihak untuk menyikapi dengan serius kasus tersebut. Hal tersebut dikarenakan perlu adanya edukasi dan pencegahan dengan cepat kepada generasi saat ini. 

Maraknya kasus pemukulan peserta didik kepada guru tersebut, membuat kejelasan bahwa pendidikan saat ini tidak sedang baik-baik saja. Hal tersebut dikarenakan generasi yang saat ini terasa seperti dimanjakan oleh segala pihak. 

Agung Gumelar, sebagai Ketua Departemen Advokasi Pelajar PB PII Periode 2023-2025 menganggap bahwa maraknya kasus pemukulan peserta didik terhadap guru di akibatkan oleh sistem pendidikan yang sudah berubah dan Undang-undang pendidikan yang memperlemah tugas, pokok, fungsi dari pendidikan mental kepada siswa.

“Sistem pendidikan hari ini, memperlemah pendidikan mental bagi para peserta didik. Sehingga para peserta didik merasa bahwa melawan guru adalah hal lumrah dan sudah biasa", Ujar Agung.

Selain itu, hal tersebut dikarenakan sistem pendidikan yang sudah lemah sehingga para peserta didik mudah sekali melakukan tindakan pemukulan kepada guru. Selain itu, guru sudah dibatasi dalam menghukum peserta didik karena bisa dilaporkan. Contohnya terdekat yaitu kasus di Demak, dimana seorang peserta didik tidak terima persyaratan ujian yang di berikan oleh gurunya. Maka peserta didik tersebut dengan berani memukul gurunya.

“Banyak pemukulan peserta didik kepada guru diakibatkan undang-undang pendidikan yang sudah sangat lemah, contohnya yang terjadi di Demak. Kasus tersebut kemungkinan diakibatkan peserta didik tidak menghargai gurunya dan itu sangat disayangkan serta tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan. Karena guru adalah hal terpenting dalam pendidikan” Lanjut Agung. 

Dalam menyikapi kasus tersebut Ketua Departemen Advokasi Pelajar PB PII, meminta agar semua pihak untuk menyikapi dengan tegas dan serius. Terlebih khusus seluruh orang tua peserta didik harus lebih ambil aktif dalam mendidik karakter anak-anaknya agar dapat lebih menghargai guru mereka dan tidak memanjakan mereka.

“Pada saat ini semua pihak wajib turun tangan, agar hal tersebut tidak terjadi lagi apapun alasannya. Perlu adanya revitalisasi moral dan pendidikan karakter yang benar-benar fokus kepada pelajar saat ini. Selain itu, dimohon agar orang tua peserta didik lebih aktif dalam mendidik anaknya agar bisa menghargai gurunya dan stop memanjakan anak-anaknya agar mereka tidak mudah melakukan hal tersebut. Meminta juga kepada pihak-pihak instansi pendidikan agar bisa mengkaji lebih dalam prihal kasus-kasus yang terjadi di dunia pendidikan” tandasnya.

“Bukan berarti saya membela guru atau menyalahkan semua pihak. Tapi tindakan-tindakan amoral yang dilakukan oleh peserta didik kepada guru menunjukkan bahwa saat ini perlu adanya kesadaran dari kita semua, bahwa dunia pendidikan tidak sedang baik-baik saja dikarenakan terlalu memanjakan generasi saat ini serta sedikit-sedikit melaporkan gurunya, jika ada tindakan dari guru terpadap peserta didik” Akhir Agung.

Agung Gumelar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie